Jabal Tsur, Gua Saksi Sejarah Mukjizat Perlindungan Allah
Jabal Tsur termasuk sebagai salah satu situs penting dalam sejarah dakwah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ditambah, letaknya yang tidak jauh dari kota Mekah sehingga sering menjadi tempat yang dikunjungi jamaah haji dan umrah.
Lokasi Jabal Tsur
Jabal Tsur adalah nama sebuah gunung yang terletak sekitar 6 km di sebelah selatan Masjidil Haram. Gunung dengan tiga puncak saling berdekatan dan menyambung ini termasuk salah satu gunung tertinggi di kota Makkah.
Menurut buku karya Zuhairi Misrawi, tinggi Jabal Tsur adalah sekitar 747 meter dari permukaan air laut, dan 458 meter dari permukaan bukit.
Gunung yang tandus dan berbatu itu memiliki sebuah gua pada bagian puncaknya, namanya gua Tsur. Gua Tsur memiliki bentuk menyerupai perahu, yang mana bagian batang hingga bagian atas menuju pintu sangat sempit.
Tinggi gua Tsur hanya hanya sekitar 1,25 meter sementara luas gua sekitar 3,5 meter persegi. Gua ini memiliki dua lubang masuk, yang terletak pada sisi barat dan timur.
Pada gua inilah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersembunyi dari para kaum kafir Quraisy, tepatnya melalui pintu masuk sebelah barat.
Peristiwa Sejarah di Jabal Tsur
Ensiklopedi Haji dan Umrah mencatat bahwa pada tahun 622 Masehi, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabat hendak melakukan hijrah dari Kota Makkah ke Yatsrib, yang saat ini dikenal sebagai Madinah.
Pada masa itu, Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam mendapat banyak ancaman dari kaum kafir hingga mengancam nyawanya. Para pengikut Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga mendapat banyak kecaman. Kaum kafir Quraisy bahkan tidak segan membunuh meream
Oleh karena itu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun melakukan hijrah untuk meneruskan penyebaran agama Islam dalam situasi yang lebih kondusif.
Kaum kafir Quraisy yang menyadari rencana hijrah Rasulullah berniat untuk menggagalkannya. Pasalnya, mereka khawatir Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam dapat menyebarkan Islam dengan lebih meluas dan mengganggu perdagangan yang mereka lakukan dengan syam.
Para kaum kafir pun mengutus sekelompok pemuda tangguh untuk mengejar dan membunuh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Saat terdesak, Allah SWT memberikan petunjuk melalui malaikat Jibril supaya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallamdan Abu Bakar berlindung ke dalam Gua Tsur. Berkat itu, keduanya menaiki Jabal Tsur lalu masuk ke dalam gua Tsur yang terdapat pada puncak gunung. Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan Abu Bakar bersembunyi di dalam gua itu selama tiga hari tiga malam.

Ketika kelompok pengejar dari kaum Quraisy mencapai gunung Tsur dan terhenti di depan mulut gua, keajaiban terjadi. Bagian mulut gua Tsur penuh oleh sarang laba-laba dan sarang burung merpati.
Makhluk-makhluk Allah membangun sarang berukuran besar demi melindungi Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam. Sarang tersebut biasanya memerlukan waktu lama untuk selesai.
Sehingga saat menyaksikannya, para pengejar berkesimpulan bahwa tidak mungkin ada orang yang sudah masuk untuk bersembunyi ke dalam gua Tsur.
Berkat mukjizat dari Allah SWT itulah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabat luput dari kejaran para pembunuh yang dikirim oleh kaum Quraisy.
Ayat tentang Jabal Tsur
Perlindungan Allah SWT pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam selama bersembunyi di gua Tsur terdapat dalam firman-Nya, yaitu dalam surat At-Taubah ayat 40.
إِلَّا تَنصُرُوهُ فَقَدْ نَصَرَهُ ٱللَّهُ إِذْ أَخْرَجَهُ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ ثَانِىَ ٱثْنَيْنِ إِذْ هُمَا فِى ٱلْغَارِ إِذْ يَقُولُ لِصَٰحِبِهِۦ لَا تَحْزَنْ إِنَّ ٱللَّهَ مَعَنَا ۖ فَأَنزَلَ ٱللَّهُ سَكِينَتَهُۥ عَلَيْهِ وَأَيَّدَهُۥ بِجُنُودٍ لَّمْ تَرَوْهَا وَجَعَلَ كَلِمَةَ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ ٱلسُّفْلَىٰ ۗ وَكَلِمَةُ ٱللَّهِ هِىَ ٱلْعُلْيَا ۗ وَٱللَّهُ عَزِيزٌ حَكِيمٌ
Illā tanṣurụhu fa qad naṣarahullāhu iż akhrajahullażīna kafarụ ṡāniyaṡnaini iż humā fil-gāri iż yaqụlu liṣāḥibihī lā taḥzan innallāha ma’anā, fa anzalallāhu sakīnatahụ ‘alaihi wa ayyadahụ bijunụdil lam tarauhā wa ja’ala kalimatallażīna kafarus-suflā, wa kalimatullāhi hiyal-‘ulyā, wallāhu ‘azīzun ḥakīm
Artinya: Jikalau kamu tidak menolongnya (Muhammad) maka sesungguhnya Allah telah menolongnya (yaitu) ketika orang-orang kafir (musyrikin Mekah) mengeluarkannya (dari Mekah) sedang dia salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua, di waktu dia berkata kepada temannya: “Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah beserta kita”. Maka Allah menurunkan keterangan-Nya kepada (Muhammad) dan membantunya dengan tentara yang kamu tidak melihatnya, dan Al-Quran menjadikan orang-orang kafir itulah yang rendah. Dan kalimat Allah itulah yang tinggi. Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana
Peristiwa hijrah Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam dilakukan berdasarkan wahyu dari Allah SWT. Setelah mendapatkan wahyu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mendatangi rumah Abu Bakar untuk menyampaikan niatnya serta memintanya menemani untuk melakukan hijrah.
Abu Bakar kemudian menyiapkan dua ekor unta. Beliau mengikuti Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk meninggalkan kota Mekah. Sebelum perjalanan, mereka sudah menduga bahwa kaum Qurasyi akan mengirim pengejar. Sehingga mereka memutuskan menempuh perjalanan menggunakan jalur yang jarang digunakan serta berangkat pada waktu yang tidak biasa.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga telah menerapkan taktik cerdik untuk menipu pemuda Quraysi. Para pemuda yang mengepung kediaman Rasulullah tertipu oleh sosok yang tengah tertidur mengenakan mantel hijau yang biasa dikenakan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Mereka merasa aman dan tertidur setelah berjaga beberapa lama. Padahal sosok tersebut bukan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, melainkan Ali bin Abi Thalib yang mengenakan mantel milik Rasulullah.
Saat para pengepung tertidur, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan Abu Bakar berhasil menyelinap keluar dari kota Mekkah. Meski demikian, mereka hampir tersusul oleh sekelompok pengejar yang berniat membunuh keduanya.
Situasi genting itulah yang kemudian mengarahkan mereka mencari tempat bersembunyi. Berkat wahyu Allah SWT serta perlindungan-Nya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan sahabatnya berhasil menyembunyikan diri di gua Tsur. Setelah lolos dari kejaran kaum Quraisy, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan Abu Bakar melanjutkan perjalanan menuju Madinah.
Penutup
Gua Tsur dapat dicapai dengan menaiki gunung Tsur hingga ke puncak, sekitar satu setengah jam berjalan. Meski sebenarnya pemerintah Arab tidak menganjurkan jamaah untuk mendaki hingga puncak karena gunung tersebut cukup terjal dengan kemiringan sekitar 45 hingga 50 derajat.
Untuk menjamin keamanan, jamaah bisa memandangi gua Tsur dari bawah bukit. Mengingat letaknya yang cukup dekat, lokasi bersejarah bagi umat Islam ini dapat Anda kunjungi saat menunaikan ibadah haji maupun umrah.
Anda bisa memilih menggunakan penyelenggara travel umroh terpercaya dari DM Tour & Travel. Jamaah dapat melaksanakan ibadah dengan tenang dan nyaman menggunakan pendampingan menyeluruh dan pelayanan prima.
Dengan menggunakan penyelenggara haji dan umrah terpercaya, Anda juga bisa mengunjungi situs bersejarah Islam, termasuk Jabal Tsur. Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat menghubungi kami melalui nomor 081-1111–0651 atau mengunjungi website kami di https://travelumroh.co.id/.